Rabu, 18 Juli 2012
Dialog Nabi Muhammad S.A.W Dengan Iblis
Assalaamu a’laikum wr.wb !
Allah SWT telah memerintahkan seorang Malaikat
bertemu Iblis supaya dia berjumpa dengan Rasulullah
saw untuk memberitahu segala rahasianya; baik itu
yang disukai maupun yang dibencinya. Hikmatnya
ialah untuk meninggikan derajat Nabi Muhammad
saw dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada
umat manusia.
Maka Malaikat itu pun bertemu Iblis dan berkata, “Hai
Iblis! Bahwa Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar
menyuruh engkau menghadap ke hadirat Rasullullah
saw. Hendaklah engkau buka segala rahasia engkau
dan apa-apa yang ditanya oleh Rasulullah hendaklah
engkau jawab dengan sebenar-benarnya. Jikalau
engkau berdusta walau satu perkataan pun, niscaya
akan diputuskan segala suku-suku anggota badanmu,
uratmu serta disiksa dengan azab yang amat keras”
Demi mendengar saja kata Malaikat yang dahsyat itu,
Iblis sangat ketakutan. Maka segeralah dia
menghadap Rasulullah saw dengan menyamar
sebagai seorang tua yang buta sebelah matanya dan
berjanggut putih 10 helai; panjangnya seperti ekor
lembu. Iblis pun memberi salam, hingga 3 kali tidak
juga dijawab oleh Rasulullah saw. Maka sembah Iblis
(alaihi laknat),”Ya Rasulullah! Mengapa tuan hamba
tidak menjawab salam hamba? Bukankah salam itu
sangat mulia di sisi Allah?”
Maka jawab Nabi dengah marah “Hai Aduwullah
seteru Allah! Kepada aku engkau menunjukan
baikmu? Jangan engkau coba hendak menipu aku
sebagimana engkau tipu Nabi Adam a.s sehingga
keluar dari syurga, Habil mati teraniaya dibunuh Qabil
dengan sebab hasutan engkau, Nabi Ayub engkau
tiup dengan asap racun ketika dia sedang sujud
sembahyang hingga dia sengsara beberapa lama,
kisah Nabi Daud dengan perempuan Urya, Nabi
Sulaiman meninggalkan kerajaannya karena engkau
menyamar sebagai isterinya dan begitu juga
beberapa Anbiya dan pendita yang telah menanggung
sengsara akibat hasutan engkau. Hai Iblis! Sebenarnya
salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wajalla, cuma
salam engkau saja aku tidak hendak menjawabnya
karena diharamkan Allah. Maka aku kenal baik-baik
engkaulah Iblis, raja segala iblis, syaitan dan jin yang
menyamar diri.
Apa kehendak engkau datang berjumpa aku?”
Sembah Iblis,”Ya Nabi Allah! Janganlah tuan hamba
marah. Karena tuan adalah Khatamul Anbiya maka
tuan dapat kenal akan hamba. Kedatangan hamba
adalah disuruh Allah untuk memberitahu segala tipu
daya hamba terhadap umat tuan dari zaman Nabi
Adam hingga akhir zaman. Ya Nabi Allah! Setiap apa
yang tuan tanya hamba sedia menerangkan satu
persatu dengan sebenarnya, tiadalah hamba berani
sembunyikan.” Maka Iblis pun bersumpah menyebut
nama Allah dan berkata”Ya Rasulullah! Sekiranya
hamba berdusta barang sepatah pun nescaya hancur
leburlah badan hamba menjadi abu”
Apabila mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun
tersenyum dan berkata dalam hatinya, inilah satu
peluang aku untuk menyiasati segala perbuatannya
agar didengar oleh sekalian sahabat yang ada di
majlis ini dan menjadi perisai kepada sekalian
umatku.
Pertanyaan Nabi (1)
“Hai Iblis! Siapakah sebesar-besar musuh engkau dan
bagaimana aku terhadap engkau?”
Jawab Iblis – “Ya Nabi Allah! Tuanlah musuh hamba
yang paling besar di antara segala musuh hamba di
muka bumi ini” Maka Nabi pun memandang muka
Iblis, dan Iblis pun mengeletar karena ketakutan.
Sambung Iblis,”Ya Khatamul Anbiya! Adapun hamba
dapat merubah diri hamba seperti sekalian manusia,
binatang dan lain-lain hingga rupa dan suara pun tidak
beda seperti aslinya, kecuali diri tuan saja yang tidak
dapat hamba tiru karena dicegah oleh Allah. Kiranya
hamba menyerupai diri tuan, maka terbakarlah diri
hamba menjadi abu. Hamba cabutkan iktikad anak
Adam supaya menjadi kafir karena tuan berusaha
memberi nasehat dan pengajaran supaya mereka
kuat untuk memeluk agama Islam; begitu jugalah
hamba berusaha menarik mereka kepada kafir,
murtad atau munafik. Hamba akan tarik sekalian
umat Islam dari jalan benar kepada jalan yang salah
supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di
dalamnya bersama hamba”
Pertanyaan Nabi ke 2
“Hai Iblis! Apa yg kau perbuat terhadap makhluk
Allah”
Jawab Iblis – “Adalah satu kemajuan bagi perempuan
yang merenggangkan kedua pahanya kepada lelaki
yang bukan suaminya, sebagiannya hingga
mengeluarkan benih yang salah sifatnya. Hamba goda
segala manusia supaya meninggalkan sembahyang,
terlena dengan makan minum, berbuat durhaka,
hamba lalaikan dengan harta benda dari emas, perak
dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya
hasilnya dibelanjakan kejalan haram. Demikian juga
ketika tamasya yang bercampur lelaki perempuan.
Disitu hamba lepaskan sebesar – besar godaan
supaya hilang maruah dan minum arak. Apabila
terminum arak itu maka hilanglah akal, fikiran dan
malunya. Lalu hamba ulurkan tali cinta dan terbukalah
beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan
hasad dengki hingga kepada pekerjaan zina. Apabila
terjadi kasih diantara mereka, terpaksalah mereka
mencari
uang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri.
Apabila mereka teringat akan salah mereka lalu
hendak bertaubat atau amal ibadat, hamba akan
halangi mereka supaya mereka menangguhkannya.
bertambah keras hamba goda supaya menambahkan
maksiat dan mengambil isteri orang. Bila kena goda
hatinya, datanglah rasa riak, takbur, ber-megah2an,
sombong dan melengahkan amalnya. Bila pada
lidahnya, mereka akan gemar berdusta, mencela dan
mengumpat. Demikianlah hamba goda mereka setiap
saat.”
Pertanyaan Nabi ke 3
“Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah dan ber-
lelah2 melakukan pekerjaan yang tidak
mendatangkan faedah bahkan menambahkan laknat
yang besar serta siksa yang besar di neraka yang
paling bawah? Hai kutuk Allah! Siapa yang
menjadikan engkau? Siapa yang melanjutkan usia
engkau? Siapa yang menerangkan mata engkau?
Siapa yang memberi pendengaran
engkau? Siapa yang memberi kekuatan anggota
badan engkau?”
Jawab Iblis – “Semua itu adalah anugerah dari Tuhan
Yang Maha Besar juga. Tetapi hawa nafsu dan takbur
menceburkan hamba menjadi sebesar-besar jahat.
Tuan lebih tahu bahwa hamba telah beribu-ribu tahun
menjadi ketua kepada sekalian Malaikat dan pangkat
hamba telah dinaikkan dari satu langit ke satu langit
yg tinggi. Kemudian hamba tinggal didunia ini
beribadat bersama sekalian Malaikat beberapa lama.
Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak menjadikan
seorang Khalifah di dunia ini, maka hamba pun
membantah. Lalu Allah mencipta lelaki (Nabi Adam)
lalu dititahkan sekalian Malaikat memberi hormat
kepada lelaki itu, kecuali hamba yang ingkar. Oleh krn
itu Allah murka kpd hamba dan muka hamba yang
cantik molek dan bercahaya itu bertukar menjadi keji
dan bodoh. Hamba merasa sakit hati. Kemudian Allah
menjadikan Adam raja di syurga dan dikurniakan
seorang permaisuri (SitiHawa) yg memerintah
sekalian bidadari. Hamba bertambah dengki dan
berdendam kepada mereka.
Akhirnya dapat juga hamba tipu melalui Siti Hawa
yang menyuruh Adam memakan buah Khuldi, lalu
keduanya dihalau dari syurga ke dunia. Kedua mereka
berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan
Allah (di Padang Arafah), hingga mereka mendapat
beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak
lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil.
Itu pun hamba masih tidak puas hati dan berbagai
tipu daya hamba lakukan hingga Hari Kiamat.
Sebelum tuan lahir ke dunia, hamba serta bala tentera
hamba dengan mudah dapat naik ke langit untuk
mencuri segala rahasia serta tulisan yg menyuruh
manusia berbuat ibadat serta balasan
pahala dan syurga mereka. Kemudian hamba turun ke
dunia, dan memberitahu manusia yang lain dari apa
yang sebenarnya hamba dapat, dgn berbagai tipu
daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bidaah
dan karut-marut.
Tetapi apabila tuan lahir saja ke dunia ini, maka
hamba tidak dibenarkan oleh Allah untuk naik ke
langit serta mencuri rahasia, karena banyak Malaikat
yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika
hamba berkeras juga hendak naik, maka Malaikat
akan melontar dengan anak panah dr api yang
menyala. Sudah banyak bala tentera hamba yang
terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar
menjadi abu. Maka besarlah kesusahan hamba dan
tentera hamba untuk menjalankan tugas hasutan.”
Pertanyaan Nabi ke 4
“Hai Iblis! Apakah yang pertama engkau tipu thd
manusia?”
Jawab Iblis – “Pertama sekali hamba palingkan
iktikadnya imannya kepada kafir baik itu dari segi
perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika
tidak berhasil juga, hamba akan tarik dengan cara
mengurangkan pahala. Lama-kelamaan mereka akan
terjerumus mengikut kemauan jalan hamba”
Pertanyaan Nabi ke 5
“Hai Iblis! Jika umatku sembahyang karena Allah,
bagaimana halnya dgn engkau?”
Jawab Iblis – “Sebesar-besar kesusahan kepada
hamba. Gemetarlah badan hamba dan lemah tulang
sendi hamba. Maka hamba kerahkan berpuluh-puluh
iblis datang menggoda seorang manusia, pada setiap
anggota badannya. sebagian datang pada setiap
anggota badannya supaya malas sembahyang, was-
was, terlupa bilangan rakaatnya, bimbang pada
pekerjaan dunia yang
ditinggalkannya, senantiasa hendak cepat selesai
sholat, hilang khusyuknya – matanya senantiasa
melirik ke kiri kanan, telinganya
senantiasa mendengar orang bercakap serta bunyi-
bunyi yang lain. Sebagian Iblis duduk di belakang
badan orang yang sembahyang itu supaya dia tidak
kuasa sujud lama-lama, capek atau duduk tahiyat dan
dalam hatinya senantiasa hendak cepat selesai
sembahyang, itu semua membawa pd kurang pahala.
Jika para Iblis itu tidak dapat menggoda manusia itu,
maka hamba sendiri akan menghukum mereka
dengan seberat-berat hukuman”
Pertanyaan Nabi ke 6
“Jika umatku membaca Al-Quran karena Allah, apa yg
engkau rasakan?”
Jawab Iblis – “Jika mereka membaca Al-Quran karena
Allah, maka rasa terbakarlah tubuh hamba, putus-
putus segala urat hamba lalu hamba lari darinya.”
Pertanyaan Nabi ke 7
“Jika umatku mengerjakan haji karena Allah,
bagaimana perasaanmu?”
Jawab Iblis – “Binasalah diri hamba, gugurlah daging
dan tulang hamba karena mereka telah mencukupkan
rukun Islamnya”
Pertanyaan Nabi ke 8
“Jika umatku berpuasa karena Allah, bagaimana
halnya dgn engkau?”
Jawab Iblis – “Ya Rasulullah! Inilah bencana yang
paling besar bahayanya kpd hamba. Apabila masuk
awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya
Arasy dan Kursi, bahkan sekalian Malaikat
menyambut dengan kesukaan. Bagi orang yang
berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa
yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat
besar serta tidak dicatatkan dosanya selama dia
berpuasa. Yang menghancurkan hati hamba ialah
segala isi langit dan bumi; yakni Malaikat, bulan,
bintang, burung dan
ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan
keampunan orang yang berpuasa. Satu lagi kemuliaan
orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa
dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup
manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya,
serta dihembuskan angin dari bawah Arasy yang
bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam
syurga. Pada hari
umat tuan mulai berpuasa, dengan perintah Allah
datanglah sekalian Malaikat dengan garangnya
menangkap hamba dan tentara hamba; jin, syaitan
dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi
panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi
yang amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang
lain telah menunggu kami.
Setelah habis umat tuan berpuasa barulah hamba
dilepaskan dengan peringatan agar tidak mengganggu
umat tuan. Umat tuan sendiri telah merasa tenang
berpuasa sebagaimana mereka bekerja dan bersahur
seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut
dibanding bulan biasa.”
Pertanyaan Nabi ke 9
“Hai Iblis! Bagaimana sekalian sahabatku terhadap
engkau?”
Jawab Iblis – “Sekalian sahabat tuan hamba juga
adalah sebesar-besar seteru hamba. Tiada upaya
hamba melawannya dan tiada satu tipu daya yang
dapat masuk kepada mereka. Karena tuan sendiri
telah berkata yang “Sekalian sahabatku adalah
seperti bintang di langit, jika kamu mengikuti mereka,
maka kamu akan mendapat petunjuk.” Saidina Abu
Bakar al-Siddiq sebelum bersama tuan, hamba tidak
dapat mendekat kepadanya apalagi setelah
berdampingan dengan tuan. Beliau begitu percaya
atas kebenaran tuan hingga dia menjadi wazirul
a’zam. Bahkan tuan sendiritelah mengatakan jika
ditimbang sekalian isi dunia ini dengan amal
kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal
kebajikan Abu Bakar. Tambahan pula dia telah
menjadi mertua tuan karena tuan kawin dengan
anaknya, Saiyidatina Aisyah yang juga banyak
menghafaz Hadis tuan. Saidina Umar Al-Khattab pula
tidaklah berani hamba pandang akanwajahnya
karena dia sangat keras menjalankan hukum syariat
Islam dengan saksama. Jika hamba pandang
wajahnya, maka gementarlah segala tulang sendi
hamba karena sangat takut. Ini karena imannya
sangat kuat apalagi tuan telah
mengatakan, “JIKALAU adanya Nabi sesudah aku
maka Umar boleh menggantikan aku” karena dia
adalah orang harapan tuan serta pandai membedakan
antara kafir dan Islam hingga digelari ‘Al-Faruq’.
Saidina Usman Al-Affan lagi hamba tidak bisa
mendekat, karena lidahnya senantiasa bergerak
membaca Al-Quran. Dia penghulu orang sabar,
penghulu orang mati syahid dan menjadi menantu
tuan sebanyak dua kali. Karena taatnya, banyak
Malaikat datang melawat dan memberi hormat
kpdnya karena Malaikat itu sangat malu kepadanya
hingga tuan mengatakan,”Barang siapa menulis
Bismillahir rahmanir rahim pada kitab atau kertas-
kertas dengan dakwat merah, niscaya mendapat
pahala seperti pahala Usman mati syahid” Saidina Ali
Abi Talib pun itu hamba sangat takut karena hebatnya
dan gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat
sopan, alim orangnya. Jika iblis, syaitan dan jin
memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata
mereka karena dia sangat kuat beribadat serta beliau
adalah budak pertama memeluk agama Islam dan
tidak pernah menunduk kan kepalanya kepada setiap
berhala. Digelari ‘Ali Karamullahu Wajhahu’ –
dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga ‘Harimau
Allah’ dan tuan sendiri berkata “Akulah negeri segala
ilmu dan Ali itu pintunya”. Tambahan pula dia menjadi
menantu tuan, lagilah hamba ngeri kepadanya.
Pertanyaan Nabi ke 10
“Bagaimana tipu daya engkau kpd umatku?”
Jawab Iblis – “Umat tuan itu ada tiga macam. Yang
pertama seperti hujan dari langit yang menghidupkan
segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasehat
kepada manusia supaya mengerjakan perintah Allah
serta meninggalkan laranganNya seperti kata Jibrail
a.s “Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat”.
Yang kedua umat tuan seperti tanah yaitu orang yang
sabar, syukur dan redha dengan kurnia Allah. Berbuat
amal soleh, tawakal dan kebajikan. Yang ketiga umat
tuan seperti Fir’aun; terlampau tamak dengan harta
dunia serta dihilangkan amal akhirat. Maka hamba
pun sukacita lalu masuk kedalam badannya, hamba
putarkan hatinya ke lautan durhaka dan hamba hela
ke mana saja mengikuti kehendak hamba. Jadi dia
senantiasa bimbang pd dunia dan tidak hendak
menuntut ilmu, tiada masa beramal ibadat, tidak
hendak mengeluarkan zakat, miskin hendak
beribadat. Lalu hamba godanya minta kaya dulu, dan
apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya, maka
dilupakan beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang
tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umat tuan
terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia
senantiasa bimbang akan hartanya dan sebagiannya
asyik hendak merebut dunia harta, bercakap besar
sesama Islam, benci dan menghina kepada yang
miskin, membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat,
tempat judi dan perempuan lacur”
Pertanyaan Nabi ke 11
“Siapa yang serupa dengan engkau?”
Jawab Iblis – “Orang yang meringankan syariat tuan
hamba dan membenci
orang belajar agama Islam”
Pertanyaan Nabi ke 12
” Siapa yang mencahayakan muka engkau?”
Jawab Iblis – “Orang yang berdosa, bersumpah
bohong, saksi palsu,
pemungkir janji”
Pertanyaan Nabi ke 13
“Apakah rahasia engkau kepada umatku?”
Jawab Iblis – Jika seorang Islam pergi buang air besar
serta tidak
membaca doa pelindung syaitan, maka hamba gosok-
gosokkan najisnya
sendiri ke badannya tanpa dia sadari”
Pertanyaan Nabi ke 14
“Jika umatku bersatu dengan isterinya, bagaimana
halnya engkau?”
Jawab Iblis – “Jika umat tuan hendak bersetubuh
dengan isterinya serta
membaca doa pelindung syaitan, maka larilah hamba
dari mereka. Jika
tidak hamba akan bersetubuh dahulu dengan
isterinya, dan bercampurlah
benih hamba dengan benih isterinya. Jika menjadi
anak maka anak itu
akan gemar pada pekerjaan maksiat, malas
padaebaikan, durhaka. Ini semua
karena kealpaan ibu bapanya sendiri. Begitu juga jika
mereka makan
tanpa Bismillah, hamba yang dahulu makan
daripadanya. Walaupun mereka makan,
tiadalah rasa kenyang.”
Pertanyaan Nabi ke 15
“Dengan jalan apa bisa menolak tipu daya engkau?”
Jawab Iblis – “Jika dia berbuat dosa, maka dia
kembali bertaubat kpd
Allah, menangis kesal akan perbuatannya. Apabila
marah segeralah
mengambil air sembahyang, maka padamlah
marahnya.”
Pertanyaan Nabi ke 16
“Siapakah orang yang paling engkau lebih sukai?”
Jawab Iblis – “Lelaki dan perempuan yang tidak
mencukur atau mencabut
bulu ketiak atau bulu ari-ari (bulu kemaluan) selama
40 hari. Disitulah
hamba mengecilkan diri, bersarang, bergantung,
berbuai seperti pijat
pada bulu itu”
Pertanyaan Nabi ke 17
“Hai Iblis! Siapakah saudara engkau?”
Jawab Iblis – “Orang yang tidur meniarap, orang yang
matanya melek di
waktu subuh tetapi menyambung tidur kembali. Lalu
hamba ulit dia
terlena hingga terbit fajar. Demikian juga pada waktu
zohor, asar, maghrib dan
isya, hamba beratkan hatinya untuk sholat”
Pertanyaan Nabi ke 18
“Apakah jalan yang membinasakan diri engkau?”
Jawab Iblis – “Orang yg banyak menyebut nama
Allah, bersedekah dengan
tidak diketahui orang, banyak bertaubat, banyak
tadarus Al-Quran dan
solat tengah malam”
Pertanyaan Nabi ke 19
“Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?”
Jawab Iblis – “Orang yang duduk di dalam masjid
serta beriktikaf di
dalamnya”
Pertanyaan Nabi ke 20
“Apa lagi yang memecahkan mata engkau?”
Jawab Iblis – “Orang yang taat kpd kedua ibu
bapanya, mendengar kata
mereka, membantu makan-pakaian mereka selama
mereka hidup, karena tuan
telah bersabda,’Syurga itu di bawah tapak kaki ibu’ ”
WaLLahu ‘Alam bishshowab..
Wasalaamu a’laikum wr.wb
Dialog Nabi Muhammad S.A.W Dengan Iblis
Reviewed by Admin
on Rabu, 18 Juli 2012
Rating: 4.5
Label:
Artikelku,
Foto kamera hp-ku,
gidangelo,
religious
0 komentar:
Posting Komentar